Powered By Blogger

Kamis, 25 Agustus 2011

senandung cinta tuk bunda

bunda... seandainya kau ada disini
takkan ada tetes bening mengalir dari kelopak mataku
tangan lembutmu pasti kan selalu ada tuk mengusapnya


bunda... seandainya kau ada disini
takkan ada gundah membayangi hariku
ketenangan kan tersalur lewat genggaman jemarimu


bunda... seandainya kau ada disini
takkan ada kebekuan didalam hati
dekapan hangatmu kan selalu menemani


bunda... seandainya Dia mengijinkan aku meminta
kan kupinta kesempatan tuk dapat mencium takzim punggung tanganmu lagi


bunda... seandainya aku dikembalikan ke alam tinggi
dan boleh memilih siapa bundaku
takkan ragu kupilih rahimmu sebagai alam kecilku


bunda... seandainya Dia masih mengijinkan aku menghirup udara esok
hari kuingin tatap wajahmu di bayangan mentari


bunda... seandainya malam ini mataku tertutup dan tak pernah terbuka lagi
maafkanlah segala dosaku maafkan atas airmata yang mengalir karena ketidakpatuhanku
maafkan atas gundah karena mengkhawatirkanku
maafkan atas kata2ku yang pernah menggores luka di laci hatimu


bunda... kutemukan kedamaian samudera dimata teduhmu
kutemukan kekuatan karang di balik do'amu
kutemukan kesejukan mata air di lembut senyummu
kutemukan kehangatan mentari dikala dhuha di hangat dekapanmu
kutemukan keikhlasan mentari di lautan kasih sayangmu


bunda... seandainya takdir-Nya tak lagi mempersuakan raga
biarlah jiwa dan do'a kita bersatu di atas sana
biarlah Dia mengikatnya dengan tali cinta dan menyulamnya menjadi sutra kasih


bunda... suatu saat nanti bila surgaku berpindah dari telapak kakimu
iringi aku selalu dengan do'a restumu karena bagiku
do'amu adalah hadiah terindah dalam hidupku
saat hati gerimis mengenangnya

                                                              
                                               RAFHYEL PENGECHUTHE